Featured

    Featured Posts

  • dimana kehidupan
  • disitulah jawaban

Aksi Sopir Super Gila

Atraksi Sopir Super Gila

Sungguh sangat mengerikan, dua kendaraan besar ini berpapasan dijalan letter "U" yang sangat terjal.

Menyaksikannya saja sudah ikut dag dig dug ngeri. Subhanallah.. mereka sungguh luar biasa sekali. Bagaimana dua sopir kendaraan berat ini melakukannya?

Kisah Pedagang Keliling dengan Keuntungan 13 Juta Perbulan

Keuntungan pedagan keliling  13 juta perbulan. Siang kemarin tidak sengaja diberanda facebook ada share postingan tentang seorang pedakang keliling yang keuntungan perbulan mencapai 13 juta. Kurang lebih isi postingannya adalah sebagai berikut :

Kisah Ikin,
Pedagang Keliling dg Keuntungan 13 juta perbulan

Jangan pernah meremehkan Seorang penjual keliling disekitar kita lho…
Karena diantara mereka ternyata memiliki penghasilan yang sangat luar biasa dibandingkan para pegawai yg setiap hari ngantor dg seragam keren dan mobil keren.
Ini buktinya….Solihin atau yg lebih sering dipanggil ikin oleh para pelanggannya. Siapa dia?
Si ikin ini seorang pedagang keliling yang berada di sekitaran BSD Tangerang.


Kisah Pedagang Keliling Untung 13 Juta Perbulan
Kisah Pedagang Keliling Untung 13 Juta Perbulan


Kisah Pedagang Keliling Untung 13 Juta Perbulan
Pedagang Keliling


Kisah Pedagang Keliling Untung 13 Juta Perbulan
Pedagang Keliling

Si ikin pedagang keliling biasa menjual minuman dan snack ini ternyata memliki omset perhari antara Rp.800.000sd Rp.1.000.000 perhari. Dengan rata-rata keuntungan 60% dikalikan jumlah hari kerja sebanyak 26 hari maka didapatkan gambaran omset sebesar Rp.20.800.000 dengan keuntungan sekitar Rp.12.480.000,- perbulan. Woooow…sebuah angka yg fantastis bukan ?

Jadi….
Jangan cuman lihat penampilannya ya….
Tapi jangan lupakan esensinya

Mudah-mudahan, tulisan diatas dapat memberikan semangat buat kita semua. Dimana kehidupan, disitulah jawaban.

sumur : fatchurrozi [dot] com

Membunuh Bisikan-Bisikan Buruk Dalam Diri

Membunuh Bisikan Buruk Dalam Diri

Bosan kadang singgah,
Di jiwa yang lelah,
Kadang ada jemu,
Sekejap berlalu.

Wah! Bunuh ?? Kok ada Bunuh-bunuhan sih ?

Eits! Tunggu dulu.

Anda Jangan panik. Disini yang akan kita “bunuh” bukanlah orang, melainkan pikiran-pikiran buruk dalam diri yang seringkali membuat kita menjadi mudah khawatir dan takut.

Inyonk pribadi sebagai seseorang yang berkutat di dunia online store,  ikut juga sering merasakan perasaan di dalam hati yang terus-menerus mengatakan “wah, lapak onlinemu kurang bagus, yakin ada yang beli?” .

Jujur saja, pikiran seperti itu sangat mengganggu dan mengurangi produktivitas inyonk dalam mempromosikan produk inyonk. Hingga suatu ketika inyonk menemukan solusi setelah membaca artikel yang ditulis oleh Kari di situs Mens With Pens tentang cara menghilangkan pikiran-pikiran negatif tersebut. Dan kini, solusi itu ingin inyonk bagikan lagi kepada Anda, tentunya dengan bahasa yang lebih santai.

Anda tentu pernah atau mungkin saat ini sedang merasakan seperti ada bisikan yang mengatakan anda tidak bisa, tidak mampu dan sebagainya yang bermakna negatif. Hal ini dikarenakan apa yang disebut Inner Critic (Kritik dari Dalam Diri). Inner critic adalah ahli manipulasi. Ia berusaha sedemikian rupa untuk menanamkan pikiran negatif dalam diri Anda. Sebagai bagian dari pribadi Anda, ia tentu sudah sangat mengenal kekuatan dan kelemahan Anda. Sehingga, mudah baginya untuk menyerang titik-titik kelemahan untuk membuat takut dan khawatir agar kemajuan Anda terhambat. Jahat sekali bukan ?

Cara Kari untuk mengatasi Inner critic-nya yang inyonk ceritakan ini pun bisa dibilang unik.

Suatu hari Ia pernah menelepon teman baiknya. Sayang setelah menelpon berkali-kali, kawannya itu tidak juga menjawab. Inner critic-nya pun mulai membisikan hal-hal negatif. “Kenapa ia tidak mengangkat? Mungkin ia sudah bosan berteman dengan kamu hingga ia malas mengangkat teleponmu”. Pikiran buruk tersebut hampir membuat Kari menangis karena mungkin ia akan kehilangan salah satu hubungan persahabatan yang amat berharga dengan temannya tersebut.

Di saat ia mulai berpikiran tentang hal-hal yang buruk, ia “curhat” kepada temannya, James. Rekannya ini mengingatkan Kari bahwa ia tidak boleh kehilangan kontrol atas pikirannya. Jika ada inner critic yang mehembuskan hal-hal negatif, ia juga tentu memiliki “ksatria” yang akan membantu untuk melawannya.

Mendengar itu, Kari pun tersadar. Ia pun menggambarkan inner critic di dalam dirinya sebagai sesosok pria yang berwajah jelak dan mudah takut jika ia melawan bisikan-bisikan buruk yang ada. Kari memulai “perang” dengan inner critic-nya. Begitu muncul pikiran yang negatif, disaat bersamaan ia pun membalasnya dengan argumen yang positif.

Masalah tentang temannya yang tidak juga menjawab telepon pun ia lawan dengan pikiran bahwa “mungkin temannya sedang sibuk”, atau “ia menaruh telepon selularnya di suatu tempat dan deringnya tidak terdengar”.

Yang namanya perdebatan, tentu kadang mudah dan kadang sulit. Namun dengan cara ini, setidaknya ia telah berusaha mengurangi dominasi pikiran negatif di dalam diri.

Disini, kunci utama untuk dapat berpikiran postif adalah dengan melawan pikiran negatif yang ada. Kadang kala kita mudah putus asa, takut atau ragu karena hal-hal tidak baik dibiarkan menguasai diri kita tanpa adanya perlawanan. Dengan cara dari Kari barusan yang menganggap inner critic sebagai sesosok manusia yang hanya bisa berkomentar negatif, kita balas saja setiap komentarnya dengan pernyataan yang positif. Mirip seperti berdebat dengan orang lain dalam forum-forum debat di televisi. Cara ini secara tidak langsung akan meningkatkan optimisme, keyakinan serta semangat bagi diri kita, secara lebih efektif.

Sekarang, inyonk ajak Anda untuk berbagi tentang inner critic yang sedang dihadapi dan argumen apa yang Anda lontarkan untuk melawannya. Silahkan tuliskan pada kolom komentar di bawah ini ya. Keep Positive People!!

Sumber : disini
Sumber gambar : justisia

Tips Mengobati Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Menunda Pekerjaan
Tentu banyak dari kita yang sering merasa malas untuk mengerjakan sesuatu hingga berujung penundaan, termasuk inyonk. Hal itu mungkin nampak biasa saja dan bukanlah kebiasaan yang berbahaya.

Namun bila bicara mengenai pekerjaan yang berhubungan dengan deadline, menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan yang amat fatal dan berpotensi menghilangkan kepercayaan orang lain terhadap Anda yang akhirnya…….

menghancurkan KARIR Anda untuk selamanya.

Semua lingkup pekerjaan, termasuk juga dunia copywriting pun berlaku hal yang sama. Kebiasaan menunda-nunda merupakan “penyakit” yang harus dibuang sejauh mungkin karena mengurangi produktivitas.

Oleh karena itu saya ingin berbagi 6 langkah mudah cara mengatasi perilaku buruk ini. Saya memperoleh tips ini dari Michel Fortin yang tentunya sudah saya ringkas secara lebih menarik hingga Anda tidak punya kesempatan untuk menunda-nunda membaca artikel saya yang satu ini.

1. Bertanggung Jawab
Pola kebiasaan menunda pekerjaan, dari waktu ke waktu selalu diawali dari menunggu, kemudian membuat alasan pembenaran, hingga akhirnya perhatian kita teralihkan dari fokus awal.

Dari aspek psikologis, tindakan menunda-nunda sering disebabkan oleh faktor seperti kurang menghargai diri sendiri, kegelisahan, ketakutan dan juga depresi.

Kemalasan juga menjadi faktor yang amat ditekankan dan dianggap juga memilki pengaruh besar. Setiap orang tentu merasa malas untuk alasan yang berbeda. Mungkin karena kita benci dengan proyek yang sedang kita kerjakan atau mungkin kita salah membuat skala prioritas yang tepat dalam pekerjaan kita. Tapi kita harus ingat, ini semua hanya alasan semata dan bukanlah hasil.

Maka dari itu berhentilah beralasan dan mulai mengerjakan pekerjaan Anda. Meskipun itu hanya sebuah tindakan kecil saja, tapi lebih baik daripada tidak melakukan apapun dengan menunda-nunda. Anggapan ini secara tidak langsung akan membangun rasa tanggung jawab dalam diri Anda agar mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dibebankan.



2. Memahami “Hukum Kontraksi”
C. Northcote Parkinson pernah berkata “Suatu tugas akan membengkak ataupun mengempis (dalam persepsi) untuk mengisi waktu penyelesaiannya yang tersedia”. Hal ini sering disebut dengan Parkinson Law atau Hukum Parkinson (Dikenal juga sebagai “Hukum Kontraksi”).

Bahasa mudahnya, Anda akan menjadi santai ataupun terburu-buru dalam meyelesaikan suatu pekerjaan tergantung dari total waktu yang disediakan untuk menyelesaikannya. Makin panjang waktunya, Anda akan makin sering menunda. Sebaliknya, makin pendek waktu yang tersedia, Anda akan merasa ingin cepat-cepat menyelesaikannya.

Memahami hukum Parkinson ini akan membuat Anda lebih menyadari bahwa berada dalam deadline yang amat sempit, justru mampu memicu Anda untuk melakukan yang terbaik dan maksimal dalam menyelesaikan tugas Anda. Karena pada dasarnya, tenggat waktu yang panjang seringkali hanya memperbesar potensi teralihkannya fokus dan konsentrasi Anda.


3. Pisahkan Menjadi Bagian-Bagian Kecil
Ini adalah cara mensiasati agar deadline dapat menjadi teman terbaik bagi Anda. Strateginya adalah menjadikannya sebagai “mini- deadline”. Dengan kata lain, membagi sebuah pekerjaan yang terlihat besar menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil.

Dengan cara seperti ini, tugas ataupun pekerjaan yang dibebankan pada kita tidak akan terlihat sulit. Sebaliknya, hal ini akan mempermudah Anda menyelesaikannya sekaligus menghindarkan Anda dari stres yang berlebihan.



4. Catat Setiap Prosesnya
Tulislah! Jangan hanya dipikirkan saja.

Alasannya mudah, membuat isi pikiran dalam bentuk visual mempermudah Anda mengetahui hal-hal penting yang diperlukan secara lebih mudah. Anda bisa mencatat setiap prosesnya pada kertas, buku agenda atau di komputer menggunakan aplikasi tertentu.

Selain itu, mencatat akan membantu mengurangi beban pikiran serta menghindarkan diri dari lupa. Sehingga pekerjaan pun terasa lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan.



5. Jadilah Orang Yang Sedetil Mungkin
Saat Anda berhasil memisahkan pekerjaan Anda menjadi beberapa bagian kecil, bagi lagi bagian kecil tersebut menjadi lebih detil dan spesifik lagi. Contoh mudahnya adalah seperti ini :

Proyek Besar : Menulis sales letter untuk klien

Lalu dipecah menjadi (katakanlah deadline yang diberikan 1 bulan) :

#Minggu 1 : Riset
#Minggu 2 : Membuat draf kasar
#Minggu 3 : Membuat draf akhir
#Minggu 4 : Revisi Sesuai Permintaan klien
# Akhir Minggu 4 : Draf akhir dan diberikan kepada klien.

Lalu dipecah lagi menjadi poin yang lebih spesifik dan detil :

#Hari 1 : Mengumpulkan kuisioner dari para klien
#Hari 2 : Review dan mengklarifikasi jawaban
#Hari 3 : Menelaah produk yang dibuat sales letter
#Hari 4 : Mewawancarai klien
#Hari 5 : Membuat analisis yang kompetitif
#Hari 6 : Melakukan usaha pencarian ide dan gagasan (brainstorming)

Dan seterusnya…..


6. Lakukan Selangkah Demi Selangkah
Tanamkan di dalam benak bahwa ada sejumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam hari yang sama, tapi ada juga pekerjaan yang dapat diselesaikan pada hari-hari berikutnya. Jangan terlalu kaku dan tetaplah fleksibel.

Lakukan dengan cara yang membuat Anda nyaman. Yang terpenting, pastikan bahwa tidak ada waktu yang terbuang percuma dan tidak ada tahapan pekerjaan yang ditunda-tunda. Pastikan semua tahapan dilakukan sesuai dengan timeline dan tenggat waktu per bagian yang sudah ditentukan pada langkah-langkah sebelumnya.

Jika Anda memiliki tips-tips lainnya selain dari artikel ini, silahkan bagikan dengan saya pada kolom komentar dibawah ini. Semoga artikel ini bisa memberi masukan yang bermanfaat untuk lebih mengoptimalkan potensi kita.

sumbernya inyonk dapat darisini.

WARUNG SODAQOH

Warung Sodaqoh
Warung Sodaqoh
 
SESUAI namanya. Warung Sodaqoh, warung itu memang diperuntukkan bagi mereka orang-orang yang tidak mampu. Namun, siapapun boleh ikut makan di situ. Tidak akan dipungut bayaran sama sekali. Maka, bagi siapa saja yang merasa lapar, ingin makan tetapi tidak punya uang, bisa mampir ke warung yang buka setiap hari, sejak pukul 06.00 sampai 09.00 itu. Lokasi tepatnya berada di sisi timur Alun-Alun Kota Pekalongan.

Memberi Itu Terangkan Hati


Sekilas, warung itu tak beda dengan warung makan lainnya. Namun bentuknya sangat sederhana. Dipayungi selembar terpal berwarna biru, dengan tiang penyangga terbuat dari batang-batang bambu. Yang cukup mencolok adalah, adanya tulisan merah pada selembar kain putih, yang juga digunakan sebagai tabir untuk menutupi ‘para pembeli’ yang makan di situ. Kain itu dipasang di sisi luar sebelah timur, menghadap ke pusat perbelanjaan di situ.

Tulisannya sangat jelas, ditulis dengan huruf balok. Bunyinya: “Warung Sodaqoh. Khusus untuk Fakir Miskin & Kaum Dhuafa”. Selembar kain dengan tulisan yang sama juga dipasang di sisi satunya, namun menghadap ke dalam warung.

Adapun menu makanan yang disajikan, cukup beragam. Seperti nasi megono, opor ayam, telur ceplok, sayur lodeh, telur bacem, sampai rendang daging. Semuanya diletakkan di atas meja panjang yang ada di situ. ‘Para pembeli’, atau lebih tepatnya, warga-warga yang kurang mampu yang menikmati makanan di situ, bebas memilih menu apa saja yang tersedia. Juga, memesan minum teh hangat ataupun es teh.

Semuanya akan dilayani dg sepenuh hati.

Jangan khawatir. Menu masakannya cukup beragam. Ada ayam opor, nasi megono, telur bacem, telur ceplok, sampai daging rendang.

Lokasi: Alun2 Kota Pekalongan
Tiap hari, banyak saudara2 kita yg berprofesi sbg tukang becak, kuli panggul, pengemis, dsb, makan di situ.

Warung tersebu tdibuka dan dibiayai oleh seorang yg mengaku sbg 'Hamba Allah'. Tujuannya, utk membantu orang-orang yang kekurangan. Ia juga ingin mengembalikan fungsi alun-alun sebagai tempat favoritnya rakyat kecil. Dengan begitu, rakyat kecil bisa ikut menikmati makanan murah bahkan gratis di kawasan alun2. Sekaligus... menyentil orang-orang untuk dapat saling berbagi.

Anda kalo mau juga bisa lho punya warung seperti ini, kalo tidak bisa di kelola sendiri , bisa juga di kelola berjamaah.. bersama team Anda, atau Komunitas Anda

Semoga bermanfaat dan kita semua bisa terinspirasi oleh kisah Warung Sodaqoh di Pekalongan tersebut.

Sumber : disini

Membangun Bisnis Seperti Menikmati Secangkir Kopi Panas

Membangun Bisnis Seperti Menikmati Secangkir Kopi Panas
Secangkir Kopi Panas


Saat mulai lelah dalam melaksanakan aktivitas kantor biasanya seorang coffeeholic akan meluangkan waktunya untuk santai sejenak sembari melakukan aktivitas lainnya seperti membaca buku, mendengarkan musik, dll. Hal itu juga yang biasanya saya lakukan bila dirasa telah memerlukan asupan energi tambahan. Dan beberapa hari yang lalu saat saya sedang menyeduh secangkir kopi, sempat terpikirkan oleh saya bahwa menyeduh dan menikmati secangkir kopi panas ibarat membangun bisnis yang sedang kita jalani. Keduanya pasti menjalani beberapa proses berikut :

1. Untuk mendapatkan secangkir kopi yang nikmat, kita haruslah menyeduhnya terlebih dahulu dengan air panas untuk mengubah bentuk yang tadinya serbuk menjadi larutan kopi. Bisnis pun demikian, air panas adalah berbagai tantangan yang harus kita hadapi dalam menjalani bisnis. Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap bisnis pasti akan menghadapi tantangan, tetapi seringkalitidak kita sadari bahwa tantangan itulah yang dapat mengubah bisnis kita yang (harusnya) menjadi lebih baik.

2. Setelah dicampur air panas, aduklah hingga merata hingga semua racikan kopinya menjadi menyatu. Bisnis kita pun seperti itu, ‘menyatulah’ dengan tantangan yang datang, HADAPI dan SELESAIKAN bukan malah lari atau bersembunyi karena tidak akan membuat bisnis kita menjadi lebih baik.

3. Diamkan sejenak agar ampas kopi yang kurang baik dapat mengendap. Di dalam setiap rejekiyang kita dapatkan dari bisnis jangan lupa ada rejeki juga untuk sesama kita. Sisihkanlah seperti ampas kopi BUKAN sisakan, serta salurkanlah dalam bentuk amal, zakat atau persembahan agar bisnis kita senantiasa bermanfaat juga untuk orang lain.

4. Minumlah kopi panas tersebut secara perlahan, seruput demi seruput dan rasakan nikmatnya.Jalanilah juga bisnis kita selangkah demi selangkah, BERPROSES dengan berbagai pembelajaran bukan cuma INSTAN dan hanya melihat hasil. Tidak ada pengusaha yang baru memulai bisnis namun esok harinya langsung sukses. Bisa dikatakan itu adalah hal yang mustahil atau tidak mungkin. Seringkali kita hanya melihat hasil akhir tanpa melihat proses PANJANG yang telah dilalui.

Menikmati secangkir kopi panas adalah kegiatan yang menyenangkan untuk saya, demikian juga dengan membangun bisnis. Bagaimana dengan Anda ?

sumber disini

Bagaimana Menghadapi Orang Yang Membenci Anda

Tidak bisa dipungkiri, saat Anda membuat sesuatu yang baru, berbeda, besar, dan hal-hal luar biasa lainnya, reaksi negatif adalah masalah menunggu waktu.

Alasannya pun bermacam, dari mulai kompetisi bisnis, ketidakpuasan konsumen, hingga hanya karena seseorang tidak suka saja dengan Anda.

Di era social media seperti saat ini, kebencian dan hal negatif adalah sesuatu yang menyebar dengan sangat cepat. Dari mulai komentar langsung di blog Anda, di Twitter, Facebook, komentar Youtube, Kaskus, dan dimana-mana.

Mereka tidak akan membiarkan Anda tenang, tidak akan.

Menghadapi para pembenci seringkali hanya menuntut pengendalian diri Anda sendiri. Namun sebagai pengingat untuk Anda, berikut ini 8 prinsip untuk menghadapi orang-orang yang membenci Anda, dimanapun mereka berada.

1. Tidak masalah siapa yang membenci Anda, fokuslah ke orang-orang yang menyukai Anda, membutuhkan Anda.

Fokus kepada pembenci dan hal-hal negatif yang terjadi disekitar Anda akan dengan cepat mengabaikan Anda dari hal-hal yang Anda cintai dan penting untuk Anda.

Daripada fokus membuat para pembenci menyukai Anda, lebih baik Anda fokus memperhatikan orang-orang yang memang memiliki hubungan baik dengan Anda. Jawablah hanya tweet yang positif dan akan membina hubungan yang baik kedepannya.

Lebih baik menjaga 10 orang terdekat daripada berusaha membuat 100 orang pembenci menyukai Anda.

2. “Trying to get everyone to like you is a sign of mediocrity.” (Colin Powell)

“Berusaha membuat semua orang untuk menyukai Anda adalah pertanda kalau Anda biasa-biasa saja.”

Kata-kata Jendral Colin Powell tersebut selalu membayangi saya saat saya berusaha “main aman” dengan berusaha memuaskan semua orang dan menuruti rasa takut saya untuk dikritik oleh para pembenci.

Rasa takut dikritik adalah perasaan yang wajar, setiap kali Anda nge-tweet, menulis artikel blog yang baru, menulis buku, saat akan mengisi seminar, saat memperkenalkan inovasi produk baru, besar atau kecil Anda akan terus merasakannya. Penyebabnya bisa berbagai hal, sebagian besar anak di Indonesia tidak dididik untuk mengambil resiko, “Pergi sekolah”, “jadi sarjana”, “cari kerja di perusahaan besar bergengsi”, adalah sedikit dari kata-kata yang ditanamkan kepada kita dari dulu.

Namun hal ini bisa Anda rubah, Anda hanya harus membiasakannya. Jika Anda memutuskan untuk masuk kedalam golongan biasa-biasa saja (mediocrity) maka jangan harapkan hasil yang luar biasa yang akan merubah hidup Anda.

3. “If you are really effective at what you do, 95% of the things said about you will be negative.” (Scott Boras)

“Jika Anda sangat efektif melakukan apa yang Anda lakukan, 95% perkataan yang akan Anda dengar adalah kata-kata negatif.”

Perhatikan orang-orang yang sukses di bidangnya masing-masing, sebagian besar dari mereka adalah orang yang mendapatkan kritikan paling keras dari orang lain saat memulai dan menjalankan sesuatu yang meraka percaya.

Lihatlah kebelakang, Apa yang Anda harapkan jika Anda menjadi yang paling cerdas di sekolah? Tidak menunda untuk mengerjakan PR sesegera mungkin? Paling banyak bertanya? Menghabiskan waktu untuk menjual makanan sepulang sekolah daripada jalan-jalan di mall? Kemungkinan Anda akan dijauhi dan di jek (di-bully) oleh teman-teman sekolah Anda.

Masyarakat tidak berubah walaupun Anda sudah keluar dari sekolah. Semakin besar dampak perubahan yang Anda lakukan dimanapun Anda berada, semakin banyak respon negatif yang Anda terima, bersiaplah.

4. Jika Anda tidak bisa menerima kritikan, jangan melakukan apapun.

Jika Anda tidak tahan dengan kata-kata negatif yang Anda dengar dari orang-orang disekeliling Anda, jangan berbicara, jangan melakukan apa-apa, dan jangan jadi apa-apa.

Itulah cara ter-aman yang bisa Anda lakukan.

Namun pertanyaannya, untuk apa Anda diberikan kehidupan di alam semesta yang penuh berkah ini jika Anda tidak melakukan apapun?

5. “Living well is the best revenge.” (George Herbert)

“Hidup layak (hidup senang) adalah balas dendam terbaik.”

Bayangkan saat Anda berhasil, mimpi Anda tercapai, kebutuhan finansial Anda sangat tercukupi, keluarga Anda bahagia, Anda berkendara dengan mobil paling mahal yang bisa dibeli oleh orang Indonesia, kemudian Anda melihat orang yang dulu sering berkata-kata kasar kepada Anda.

Bayangkan kepuasan yang Anda rasakan saat semua keraguan orang lain berhasil Anda singkirkan.
Salah satu membalas kata-kata negatif paling pedas adalah dengan menunjukkan bahwa Anda tidak terpengaruh karenanya.

6. Akan selalu ada orang-orang yang menjadikan ini masalah pribadi mereka.

Akan ada orang-orang yang akan menyerang Anda secara pribadi, menghina keluarga Anda dan orang-orang yang Anda sayangi walaupun sama sekali tidak ada hubungannya.

Namun menjadi reaktif terhadap komentar negatif tersebut juga tidak akan menyelesaikan masalah. Jangan berusaha memuaskan semua orang, Anda akan kelelahan secara fisik dan mental.

7. Belajarlah Meditasi.

Guru saya mengajarkan saya untuk bermeditasi. Beberapa orang bermeditasi rutin setiap 10 menit sehari, beberapa orang yang saya kenal melakukannya dikala sholat, ada juga yang melakukannya saat menulis, yang lain saat berdoa, tidak masalah cara Anda bagaimana.

Meditasi menurut saya adalah sebuah tindakan sadar untuk “mundur sejenak” dari pikiran Anda.

Sediakan waktu setiap hari untuk mundur dari denyut kehidupan yang serba cepat dan menghabiskan banyak tenaga ini. Saat pikiran Anda tenang, jalan yang tadinya tidak terlihat bisa jadi akan terbuka lebar.

Jika Anda belum familiar dengan meditasi, sediakan 10 menit waktu Anda untuk benar-benar menyimak presentasi TED berikut ini:


8. Keep Calm And Carry On

Keep Calm And Carry On” adalah slogan yang dibuat oleh pemerintah Inggris saat perang dunina II. Kini posternya cukup terkenal, posternya persis seperti gambar yang Anda lihat di awal artikel ini.
Fokuslah kepada dampak yang akan Anda hasilkan, bukan pada persetujuan orang lain.

Sederhanakan rasa. 

 Sumber inyonk baca disini .

Kemana setelah kau LULUS Sekolah Kawan..??? :)



Sekolah, SD, SMP, SMA, Kuliah dan sama dari semua itu hasilnya ialah satu nama "LULUS", tetapi sangat disayangkan bahwa banyak lulusan dari negeri kita ini yang memiliki IPK ( Indeks Prestasi Komulatif ) tinggi tapi ketika setelah di wisuda tidak memiliki misi dan visi yang jelas sehingga ketika lepas dari kampusnya mereka tak tahu harus bagaimana, bahkan banyak yang lupa akan ilmu perkuliahan dan ijazah yg dimiliki tak termanfaatkan ( sama seperti Saya ijazahnya belum terpakai :) )
Banyak dari kita memiliki mindset bahwa sekolah itu harus memiliki nila yang tinggi, lulus dengan nilai UN yg tinggi, lulus dengan IPK besar biar cumlaude. Hal itu sangat bagus dan Saya juga tidak memungkiri menginginkan hal tersebut apalagi waktu Saya kuliah Saya mendapat beasiswa dan syaratnya harus IPK di atas 3.00 tapi banyak yang menginginkan hal tersebut tanpa diiringi kemampuan lain selain bidang untuk menguasai mata kuliah yang ada.

Sobat, selama kita menempuh bangku pendidikan jangan terpaku hanya duduk dirumah mempelajari mata pelajaran/ mata kuliah saja, carilah ilmu2 lain yang dapat membuat mental kita semakin besar dan siap menghadapi dunia nyata ini. Ya mungkin sekarang kalian masih di bangku sekolah n bangku belajar belum merasakan kehidupan nyata, terutama yang hanya mengandalkan dan berbangga pada harta orang tua, tapi setelah kalian lulus INGAT kalian akan sendiri menghadapinya, siapkanlah diri kalian masing-masing untuk mendapatkan impian kalian mulai DARI SEKARANG...!! :)
Disini Saya sertakan sebuah pidato yang sangat bagus dari Lulusan Terbaik sebuah Universitas di Amerika Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010, bernama Erica Goldson, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua  :)
“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.
Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.

Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.


Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?


Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”
Yang mau melihat videonya langsung bisa di sini:

Dan Terakhir cuma sebuah pertanyaan dari Saya untuk kalian yang pertanyaan ini juga Saya tanyakan pada diri Saya sendiri;

MAU KEMANA SETELAH ANDA LULUS....???

MAU APA SETELAH ANDA LULUS...???


Terimakasih telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini, jika bermanfaat share tulisan ini di halaman yang bisa dibaca oleh banyak orang sehingga mereka pun bisa mengambil pelajarannya :)

sumber : slametbirodin

Prinsip Sederhana Albert Einstein tentang Kehidupan

Albert Einstein
Siapa yang tak kenal dengan Albert Einstein? dia adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas, mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia juga pernah dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1921 – untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Bahkan, hingga saat ini Einstein selalu dijadikan sebagai simbol ‘kecerdasan’ atau ‘kejeniusan’ itu sendiri.

Einstein juga seorang filsuf. Beberapa tulisannya mengenai filsafat dan prinsip hidup telah berhasil mencengangkan orang-orang pada jamannya. Apa saja prinsip-prinsip hidup yang pernah dihasilkan dari otaknya? 


1. Ikuti rasa keingintahuan-mu


Ada nukilan kata-kata yang sangat menggelitik “keingintahuan adalah segalanya”. Yup, keingintahuan kita akan segala sesuatu akan membawa kita pada ilmu pengetahuan, pengalaman dan dunia yang baru. Jangan padamkan rasa ingin tahu kita, ikuti dan temukan ini mulai tercipta sejak kita kanak-kanak. Maka carilah tahu untuk semua yang tidak kita ketahui karena semua umat manusia memiliki pikiran dan hati yang sama hanya perilakulah yang berbeda.


 2. Ketekunan itu sangat berharga



Tak ada kesuksesan tanpa ketekunan. Tentu saja, usaha besar yang kita lakukan akan sangat sia-sia tanpa dibarengi ketekunan dalam menghadapinya. Maka rajin-rajinlah kita untuk menuntuk ilmu melalui ketekunan dalam diri kita.


3. Fokuslah pada masa kini



Jangan fokus pada kegagalan yang pernah anda lakukan, fokuslah pada apa yang akan anda lakukan terhadap kegagalan itu. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda yang didalamnya butuh proses untuk belajar dan berusaha untuk mencapai tujuan dan keinginan hidup.


4. Imajinasi




Ingat lirik lagu Dewa “bahwa imajinasi lebih berharga dari ilmu pasti“? tentu saja, sang ahli ilmu pasti sekaliber Einstein-pun mengajurkan untuk selalu ber-imajinasi. Jangan takut untuk berkhayal. Suatu saat nanti kita akan menjadi apa kerena hari esok adalah rahasia sang pencipta maka bermimpilah untuk menggapainya untuk mencapai tujuan hidup melalui usaha.


5. Buatlah kesalahan


Ini bercanda? tentu tidak, tak kan pernah ada kesempurnaan tanpa kesalahan. Kesalahan akan membuat kita semakin pintar dan kreatif dalam menghadapi masalah yang lebih besar. Bukankah Einstein seringkali melakukan kesalahan dalam penemuannya? Yang pastinya janganlah kita mudah untuk putus asa karena banyak rahasia didunia ini yang belum terpecahkan.


6. Cipatakan nilai






Jangan habiskan waktu untuk berfikir menjadi sukses, buat nilai kita berharga, maka sukses akan datang dengan sendirinya. Galilah kemampuan anda, berikan passion dan niscaya itu akan membawa kepada kesuksesan.


7. Pengetahuan datang dari pengalaman


“Pengalaman adalah guru yang berharga” maka carilah pengalaman sebanyak mungkin, dan formulasikan pengalaman itu menjadi sebuah pengetahuan yang luar biasa dan tentukanlah target tujuan hidup agar keinginan dapat tercapai dengan lancar.


8. Pelajari aturan dan kemudian bermainlah secara luar biasa



Lihat dan amati aturan main di tempat kerja anda, dan lakukan hal tersebut lebih baik daripada rekan kerja anda di kantor.

Semoga bermanfaat

Sumber : disini

Passive Pahala

Passive Pahala
Semua orang pasti ingin memiliki passive income; penghasilan terus mengalir pada saat sudah tidak bekerja. Bagi orang yang bekerja dan menjadi karyawan, setelah tua mereka mengandalkan dana pensiun walau mungkin tidak seberapa. Bagi yang punya jiwa bisnis, mereka membangun kerajaan bisnis agar usahanya semakin besar dan bisa terus dinikmati hasilnya hingga di kemudian hari. Passive income adalah impian banyak orang, termasuk saya di dalamnya.

Secara spiritual, Allah SWT juga menawarkan Passive Pahala. Apa itu? Pahala yang terus mengalir tiada henti walau kita sudah tidak lagi melakukan amalannya bahkan kita sudah terbujur kaku di dalam tanah. Orang-orang yang cerdas pasti akan berebut mengambil kesempatan ini.  Mau tahu apa tawaran Sang Pencipta? Simak hadits berikut, “Jika seorang anak Adam meninggal dunia, terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”

Pastikanlah dalam setiap menerima penghasilan ada bagian yang Anda sedekahkan. Sedekah itu direncanakan bukan hanya dari sisa-sisa penghasilan. Sedekah rutin itu lebih prioritas dibandingkan menabung rutin. Kehidupan akhirat jauh lebih nikmat dibandingkan kehidupan dunia yang sesaat. Sedekah itu menyelamatkan hidup Anda bukan bagi si penerima. Sangat rugi orang yang sanggup membeli rutin sesuatu yang bisa merusak hidupnya (rokok, misalnya) tetapi tidak bisa rutin bersedekah.

Orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.  Apalagi bila ilmu itu disebarluaskan dan diajarkan. Tabiat ilmu, semakin sering dibagikan maka akan semakin banyak dan mengkristal dalam hidup Anda. Khusus bagi Anda yang ingin menyebarkan ilmu lewat dunia training, silakan ikut Trainer Bootcamp, 7-9 Desember di Bogor, hubungi 0812-1632-0707 [Promosi dikit, ya. Hehehe... Tapi swear itu bermanfaat banget].

Menyebarkan ilmu tidak harus di ruang kelas atau kuliah tapi bisa juga lewat media sosial. Aktifkan twitter, facebook dan blog atau website Anda untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Social media bukan sarana untuk curhat apalagi menyebarkan kegalauan pribadi Anda. Jadikan ia sarana untuk meningkatkan Passive Pahala Anda.

Mendidik anak yang shalih bukan pekerjaan mudah. Itu harus ditempuh dengan keringat dan usaha yang cerdas. Bahkan harus dilakukan sebelum anak kita terlahir. Bagaimana caranya? Dengan memilihkan ibu atau bapak terbaik bagi anak-anak kita. Pilihlah pasangan yang bisa menjaga harga dirinya bukan yang dengan mudah menyerahkan kehormatannya.

Setelah menikah, kehidupan rumah tangganya harus dibangun dengan visi yang jelas. Didiklah anak laki-laki Anda untuk menjadi pemimpin dan suami teladan di masa yang akan datang. Sementara didiklah anak perempuan Anda untuk menjadi istri shalihah dan ibu yang hebat bagi putra-putrinya. Salah mendidik anak akan menjadikan karakter anak tidak jelas, lelaki tetapi perilakunya perempuan atau sebaliknya perempuan tetapi gayanya laki-laki. Jangan hanya pintar melahirkan tetapi tidak dididik dengan cara yang benar.
Jangan pernah main-main dan berleha-leha untuk tiga hal tersebut di atas. Sesuatu yang memberikan hasil besar pasti memerlukan energi yang besar. Tanpa Passive Pahala ini rasanya tak cukup amal-amal kita untuk ditukar dengan tempat yang sangat mulia di kehidupan nanti. Orang-orang yang waras dan cerdas pasti akan rela berkeringat untuk sesuatu yang sangat manfaat.  Setuju?

Salam SuksesMulia!

By Jamilazzaini

Menjadi Seperti Yang Kita Inginkan

Coba perhatikan sekitar Anda di kantor, adakah orang yang gemar mengeluh? Keluhannya bervariasi, mulai dari mengeluh tentang kinerja pemerintahan yang dianggapnya tidak memihak rakyat kecil, hingga tentang fasilitas kantor yang dirasa minim. Dia merasa tidak ada satu pun orang atau situasi yang mampu memuaskannya. Hati dan pikirannya seakan-akan tengah menjalankan misi untuk mengkritisi atau bahkan memperbaiki kekacauan yang tengah terjadi di muka bumi ini. 

Kalau diperhatikan lagi dengan lebih seksama, jenis orang seperti ini umumnya memiliki sikap pemurung dan pesimistis. Mereka mudah dikenali, tidak hanya dari kata-katanya yang dipilih saat berbicara (negatif), tetapi juga dari mimik mukanya yang redup. Satu hal lagi, dia akan nyaman berkumpul dengan orang-orang yang punya sikap dan kebiasaan yang sama. Seperti kata pepatah - yang juga sejalan dengan hukum psikologi - bahwa "kambing akan berkumpul dengan kambing lagi". Mereka biasanya berkerumun di lorong kantor, di kantin, di dapur dan di tempat-tempat tersembunyi lainnya. 

Tak seorang pun yang ingin berdekatan dengan orang yang pemurung dan pesimistis. Kita semua mencari, menyukai, dan mengagumi orang-orang yang memiliki pandangan dan wawasan yang positif dan optimistis terhadap kehidupan. Mengapa? Karena itulah yang sesungguhnya kita butuhkan. Melihat semangat yang positif seperti ini pada diri orang lain menyebabkan kita semakin menyukai mereka. 

Cobalah ingat tentang seseorang dalam hidup Anda yang Anda tidak dapat berdekatan dengannya. Dalam berbagai kesempatan ia selalu mengeluh tentang sesuatu, selalu jengkel dengan seseorang, selalu menyalahkan segala sesuatu, termasuk mengeluhkan karirnya yang tidak pernah beranjak. Dia tidak menyadari kalau kebiasaannya mengeluh adalah penyebab utamanya. Anda mungkin juga pernah mendengar sebuah cerita inspirasi yang menggambarkan seorang sosok yang positif dan selalu bersikap optimis.

Ceritanya seperti ini: Seorang Ibu terapung-apung di tengah lautan karena kapal yang ditumpanginya tenggelam. Tidak seperti yang lainnya, Ibu ini selalu tersenyum dengan ekspresi muka yang gembira. Orang disampingnya yang bergelayut di sebatang kayu yang sama, dengan heran bertanya; "Bu, kok kelihatannya senang, bukankah saat ini kita tengah mempertaruhkan nyawa kita ?" 

Dengan santai Ibu itu menjawab; "Bagaimana tidak senang, saat ini aku dihadapkan pada dua kemungkinan. Kedua kemungkinan itu sama-sama menguntungkan buatku." 

Merasa jawaban Ibu itu tidak memuaskan, orang yang disampingnya terus mendesak; "Maksud Ibu apa ya ?" "Begini, kalau aku selamat itu artinya aku akan berjumpa dengan anak-anakku di daratan sana. Kalau aku tenggelam dan meninggal, berarti aku akan berjumpa dengan suamiku yang sudah menanti di surga. Bukankah keduanya sama-sama menguntungkan ?" 

Saya yakin Anda tidak pernah mengeluh, Karena Anda tahu bahwa saat kita mengeluh, saat itu pula kita sedang memperlihatkan kualitas rendah diri kita. Merujuk pada hukum tarik menarik (Law of Attraction), saat kita mengeluh perasaan akan menjadi buruk dan itu berarti kita sedang mengundang orang-orang dan situasi yang buruk hadir dalam kehidupan kita. Begitu juga sebaliknya, saat kita bersyukur perasaan kita akan terasa nyaman atau baik. Dan itu akan menarik orang-orang dan situasi yang baik pula. Dalam kehidupan nyata, kita tidak selalu bisa mengubah situasi menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi kita selalu bisa mengubah cara pandang kita menjadi seperti yang kita inginkan.

Oleh : Sigit Risat | Sumber : disini

www.CodeNirvana.in

Online Sejak 2013 Dwi Yanto | Blogger Templates | Designed By Code Nirvana